CHEMPEDIA EDISI BULAN MEI 2023

Setiap perayaan hari raya, pastinya identik dengan kembang api. Seperti perayaan Idul Fitri saat lebaran kemarin, banyak orang yang antusias menyalakan kembang api. Bahkan bukan hanya saat menjelang hari raya saja, melainkan kembang api ini bisa kita lihat saat ada yang menyalakannya.

Sumber: cesarsway.com

Kembang api sangat disukai oleh banyak kalangan, karena memiliki banyak warna saat muncul di atas langit. Mungkin kalian penasaran, kenapa kok bisa muncul warna-warni dari kembang api saat dinyalakan di malam hari? Dan mungkin kenapa kembang api juga dapat menghasilkan ledakan saat di udara? Mari kita bahas!!

Hal ini terjadi dikarenakan kembang api mempunyai senyawa kimia utama sebagai penyusunnya, yaitu campuran bubuk mesiu dan juga garam logam. Bubuk mesiu ini terbuat dari campuran kalium nitrat, karbon, dan sulfur yang apabila terbakar akan menimbulkan ledakan. Kemudian terdapat senyawa pengikat dan zat pengoksidasi. Selain itu, ada komponen lainnya berupa garam logam yang dapat menghasilkan warna-warni kembang api. Jika garam logam ini terbakar maka akan menimbulkan percikan warna-warni kembang api sesuai dengan jenis logamnya.
Berikut contoh garam logam yang terkandung di dalam kembang api yaitu:

  1. Kalsium (Ca) menghasilkan warna jingga.
  2. Magnesium (Mg) menghasilkan warna putih.
  3. Strontium (Sr) menghasilkan warna merah.
  4. Tembaga (Cu) menghasilkan warna biru.
  5. Natrium (Na) menghasilkan warna kuning.
  6. Barium (Ba) menghasilkan warna Hijau.
  7. Strontium (Sr) + Tembaga (Cu) menghasilkan warna ungu.

Saat kembang api melalui proses pembakaran, maka muncul reaksi berkecepatan tinggi disertai gas yang akan menimbulkan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kembang api dapat meledak di udara. Saat terjadi ledakan di udara, material di dalamnya akan tersebar dalam kondisi yang sangat panas. Garam logam di dalamnya pun ikut terbakar sehingga menyebabkan elektron dalam atom logam tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Keadaan tereksitasi yang tidak stabil, menyebabkan elektron dengan cepat kembali ke energi aslinya (atau keadaan dasar) dan menghasilkan energi berlebih sebagai cahaya. Logam yang berbeda akan memiliki energi yang berbeda antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi, sehingga menghasilkan warna yang bermacam-macam di atas langit.

Nah dari penjelasan tersebut mungkin kalian bisa menemukan jawaban, kenapa sih kok kembang api bisa menghasilkan warna saat dinyalakan? Ternyata jawabannya warna-warni kembang api itu terbentuk karena adanya reaksi kimia garam logam yang berbeda beda pada proses pembakarannya.
Semoga bermanfaat dan nantikan konten chempedia selanjutnya!! See you.

Referensi

Brockmeier, E. K. (2019). The chemistry behind fireworks. URL: https://penntoday.upenn.edu/news/chemistry-behind-fireworks. Di akses pada tanggal 3 Mei 2023.

Nurbaeti, Fikri. (2021). Mengapa Kembang Api Bisa Warna-Warni?. URL: https://warstek.com/kembang-api/. Di Akses pada tanggal 3 Mei 2023.

Russel, M. S. (2002). The Chemistry of Fireworks. Cambridge. The royal Society of chemistry.

Home
News
Contact
Search