[HMP KIMIA FMIPA UNESA] CHEMPEDIA EDISI BULAN APRIL 2024

Mengenal Opor Ayam

Opor ayam adalah masakan khas Indonesia yang terbuat dari ayam yang dimasak dalam santan dan rempah-rempah. Santan kelapa digunakan sebagai bahan utama dalam banyak masakan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Santan kelapa memberikan rasa gurih dan lembut pada masakan serta menjadi bahan penting dalam menciptakan hidangan khas daerah tersebut. Proses memasak opor ayam biasanya melibatkan bumbu seperti lengkuas, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, dan garam. Opor ayam sering disajikan sebagai hidangan khas pada acara-acara tertentu, seperti Lebaran atau perayaan lainnya. Hidangan ini memiliki cita rasa yang kaya dan gurih berkat campuran santan yang lezat.

Manfaat dan Kandungan pada Perasan Santan Kelapa dalam Opor Ayam

Santan kelapa merupakan salah satu produk pangan yang dihasilkan dari buah tanaman kelapa (Cocos nucifera) dan pada bagian buahnya memiliki kandungan senyawa tannin, flavonoid, dan polifenol. Santan kelapa memiliki tekstur yang sedikit kental dan berwarna putih yang berasal dari parutan daging kelapa. Santan kelapa banyak digunakan untuk berbagai masakan atau olahan produk pangan karena mempunyai kandungan lemak yang tinggi, sehingga memberikan rasa yang gurih pada produk pangan. Santan kelapa terdiri dari kadar air 86.41%, kadar lemak 10.22%, kadar protein 1.96% dan kadar karbohidrat 1.08% yang dikategorikan sebagai emulsi minyak dalam air. Selain itu, santan memiliki manfaat bagi tubuh seperti, mengoptimalkan fungsi otak, menjaga daya tahan tubuh, menjaga kadar kolesterol baik di dalam darah, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.

Bahaya Mengonsumsi Santan Berlebihan

Bahaya mengonsumsi berlebihan masakan yang mengandung santan, seperti Opor Ayam. Salah satu bahaya santan jika dikonsumsi berlebihan adalah dapat memicu gangguan pencernaan, seperti diare. Pasalnya, santan memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga cenderung lebih sulit dicerna oleh tubuh. Selain itu, karena kandungan lemaknya sulit dicerna oleh lambung, penderita maag dan GERD perlu membatasi konsumsi makanan bersantan karena dapat memicu naiknya asam lambung, perut kembung, hingga menimbulkan gejala heartburn atau nyeri pada ulu hati. Efek samping santan yang perlu diwaspadai berikutnya adalah dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Konsumsi santan berlebih diketahui turut meningkatkan kadar minyak alami pada kulit wajah yang dapat menimbulkan komedo, menyumbat pori-pori kulit, hingga memicu munculnya jerawat. Santan mengandung lemak dan kalori yang tinggi sehingga dapat memicu peningkatan berat badan terutama jika dikonsumsi secara berlebihan, serta konsumsi santan secara berlebihan justru turut memicu naiknya kadar kolesterol jahat di dalam darah sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kesimpulan

Santan kelapa mempunyai kandungan senyawa tannin, flavonoid, dan polifenol serta lemak yang tinggi, sehingga memberikan rasa yang gurih pada produk pangan. Selain itu, santan memiliki manfaat bagi tubuh seperti, mengoptimalkan fungsi otak, menjaga daya tahan tubuh, menjaga kadar kolesterol baik di dalam darah, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Namun, mengonsumsi santan secara berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan tubuh, adanya pembatasan konsumsi makanan yang mengandung santan seperti mengurangi jumlah santan yang digunakan dalam masakan, dan menggunakan santan yang rendah lemak atau santan kental yang sudah dipisahkan dari bagian berlemaknya bisa menjadi pilihan yang lebih sehatsangat diperlukan untuk mengurangi resiko penyakit yang diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat.

Referensi

Chivon Lerebulana, F. F. (2018). Rendemen Dan Total Fenolik Santan Kelapa Dalam Pada Berbagai Tingkat Kematangan. JURNAL MIPA UNSRAT.

Santi Ariningsih, R. F. (2020). ANALISIS PRODUK SANTAN UNTUK PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL. Jurnal Penelitian.

Home
News
Contact
Search