[HMP KIMIA FMIPA UNESA] WEBINAR B3 KIMIA UNESA

Sabtu, 19 Oktober 2024 – HMP Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan Webinar B3 yang bertema “Importance of Public Awareness and Education about Hazardous and Toxic Materials (B3)” dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) serta dampaknya. Webinar ini dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting, menghadirkan narasumber ahli di bidangnya.

Gambar 1. Pembukaan oleh MC

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh Master of Ceremony, Dyah Novitaningrum dari Departemen Komunikasi dan Informasi. Disusul dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Unesa. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Unesa, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pembacaan tata tertib. Rangkaian acara selanjutnya, dipimpin oleh moderator Chrisna Depari dari Departemen Penalaran Ilmiah yang kemudian memperkenalkan dan membacakan CV narasumber.Narasumber pertama, Dr. Novia Amalia Sholeha, S.Si., Dosen D4 Analisis Kimia IPB, menjelaskan pentingnya pemahaman B3 di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat kerja serta cara-cara aman dalam menangani dan membuang bahan-bahan berbahaya. Materi meliputi definisi dan klasifikasi B3, contoh bahan berbahaya yang umum, dampak kesehatan dari paparan B3, serta kebijakan dan prosedur keselamatan dalam pengelolaan B3. Dr. Novia juga menekankan pentingnya pemahaman tentang MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk mengenali risiko dan pencegahan dalam penanganan B3.

Narasumber kedua, Lettu Czi Muhammad Iman Hidayat, S.Si., Dosen Politeknik Angkatan Udara Kodiklatad, menguraikan pentingnya pengelolaan B3 di lingkungan kemiliteran yang memiliki karakteristik unik dan risiko tinggi. Beliau menjelaskan bahwa lingkungan militer berinteraksi langsung dengan B3 dalam berbagai situasi dan skenario, seperti pelatihan lapangan, pemeliharaan peralatan, serta penyimpanan bahan kimia eksplosif dan senjata. Dalam kemiliteran, B3 sering kali meliputi zat beracun seperti bahan bakar, pelumas, bahan peledak, serta senyawa kimia khusus yang digunakan dalam peralatan militer. Lettu Czi Muhammad Iman Hidayat menekankan bahwa pengelolaan B3 dalam kemiliteran membutuhkan kepatuhan ketat terhadap standar keselamatan dan protokol khusus untuk mengurangi risiko kecelakaan dan paparan toksik. Ia menyoroti langkah-langkah penting, seperti pelatihan intensif bagi personel militer tentang prosedur keamanan bahan berbahaya, pentingnya inventarisasi dan pemantauan ketat bahan-bahan beracun di gudang militer, serta penanganan limbah beracun secara tepat untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih luas. Beliau juga menjelaskan pentingnya perlindungan khusus untuk personel yang bekerja langsung dengan B3, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan pemberian edukasi tentang cara menghadapi situasi darurat, termasuk prosedur evakuasi dan pertolongan pertama.

Gambar 3. Penyampaian Materi oleh Lettu Czi Muhammad Iman Hidayat, S.Si.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, dengan peserta mengajukan berbagai pertanyaan terkait praktik pengelolaan B3 yang aman di lingkungan militer, perbedaan penanganan B3 antara kampus dan militer, serta pentingnya sertifikasi keselamatan bagi personel yang kerap berinteraksi dengan B3.

Gambar 4. Sesi Tanya Jawab

Acara diakhiri pada pukul 10.47 WIB dengan dokumentasi foto bersama dan pengisian kuis sebagai evaluasi pemahaman peserta. Melalui webinar ini, diharapkan peserta semakin menyadari pentingnya edukasi dan kewaspadaan dalam menangani B3, baik di lingkungan akademik, masyarakat umum, maupun lingkungan militer yang lebih kompleks.

Home
News
Contact
Search