Kosmetik adalah bahan atau sediaaan yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Lipstik merupakan salah satu sediaan kosmetika yang dimanfaatkan untuk memberi warna pada bibir sehingga menambah estetika dalam proses tata rias wajah, tetapi tidak menimbulkan iritasi pada bibir.
Di Indonesia, angka kejadian efek samping kosmetik cukup tinggi. Hal ini terjadi dikarenakan meningkatnya peredaran kosmetik yang mengandung bahan berbahaya di masyarakat. Dalam Public Warning yang dikeluarkan oleh BPOM tahun 2004 Nomor KH.00.01.2.3984 ditemukan 51 produk lipstik yang mengandung bahan berbahaya Rhodamin B. Rhodamin B pada dasarnya adalah zat pewarna berupa kristal yang tidak berbau dan berwarna hijau atau ungu kemerahan, dalam bentuk larutan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B sudah mulai dilarang penggunaannya karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat.
Rhodamin B yang terakumulasi dalam jangka panjang di dalam tubuh dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.7 Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir akan pecah-pecah, kering, gatal, serta kulit bibir dapat terkelupas.
Ciri-ciri produk yang mengandung rhodamin B adalah warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok, terkadang warnanya terlihat tidak homogen (rata), adanya gumpalan warna pada produk, tidak mencantumkan kode, label, merek, informasi kandungan, atau identitas lengkap lainnya.
Referensi
Purniati, N. K., Ratman., dan Juara, M. R. 2015. Identitas Zat Warna Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Palu. Jurnal Akademika Kim. 4(3): 155-160.
Masyulani, F., Thristy, I. 2019. Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di Kalangan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2023. Anatomica Medical Journal. 2(3).