Tahukah kalian?
Benda apa yang dihirup oleh Pemain Uzbekistan saat Pertandingan AFC U23 Beberapa waktu lalu?
Momen menarik terjadi ketika tim medis memasuki lapangan sepak bola untuk memberikan pertolongan pada salah satu pemain asal Uzbekistan yang bernama Khosimov. Rupanya tim medis memberikan sebuah benda kecil berwarna putih dan dihirup berulang kali oleh pemain tersebut. Tak berselang lama, pemain tersebut melanjutkan pertandingan sepakbola dalam keadaan bugar. Ternyata benda putih itu adalah sebuah kapas yang dibasahi dengan amonia.
Mengenal Apa itu Amonia
Amonia (NH3) merupakan salah satu senyawa kimia yang umumnya ditemukan dalam bentuk gas. Senyawa ini memiliki bau atau aroma tajam yang khas. Amonia memiliki peran penting di bumi untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton dan ikan, tetapi dapat merusak kesehatan. Dalam konteks keamanan menurut Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat menyebutkan bahwa memberikan batas waktu 15 menit untuk kontak langsung dengan amonia dalam bentuk gas yang berkonsentrasi 35 ppm. Apabila terjadi kontak dengan gas amonia yang memiliki konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru bahkan menyebabkan kematian (Hamonangan & Yuniarto, 2022).
Cara Kerja Amonia dalam Bidang Sepak Bola
Pada kalangan atlet penggunaan Ammonia Inhalant (AI) tersebar secara luas untuk meningkatkan fokus atau kinerja atletik selama sementara waktu. Penggunaan AI ini sering diminati para atlet angkat besi, tinju, hoki, dan sepak bola. Menurut sejarah, AI digunakan untuk mengobati sakit kepala ringan, pusing, dan pingsan. Namun, belum ada penelitian yang meneliti tentang risiko dan efektivitasnya (Velasquez, 2011).
Kandungan Ammonia Inhalant
Salah satu bahan aktif yang terkandung dalam AI adalah amonium karbonat, sering dikombinasikan dengan wewangian. Apabila menghirup amonium karbonat dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. Karena amonium karbonat memberikan efek fisiologis sebagai stimulan pernapasan ketika dihirup. Hal ini memberikan refleks merangsang otot-otot untuk mengontrol penapasan lebih cepat. Namun, penggunaan AI menuai pro dan kontra. Para profesional dari organisasi kedokteran menentang penggunaan AI. Karena penghirupan AI tidak memberikan dampak apapun, bahkan beberapa ahli menyebutkan penghirupan AI dapat memperparah cedera yang dialami sebelumnya (Velasquez, 2011).
Kesimpulan
Penggunaan Ammonia Inhalant (AI) oleh para atlet untuk meningkatkan fokus dan kinerja atlektik, digunakan dengan cara dihirup dan memberikan efek fisiologis sebagai stimulan pernapasan sehingga membuat atlet merasa lebih berenergi. Namun, penggunaan AI menuai pro dan kontra, para profesional dari organisasi kedokteran menentang penggunaannya karena tidak memberikan dampak positif dan bahkan dapat memperparah cedera. Penting untuk diingat bahwa penelitian tentang Ammonia Inhalant masih terbatas dan belum ditemukan bukti ilmiah yang kuat tentang risiko dan efektivitasnya.
Referensi
Hamonangan, M. C., & Yuniarto, A. (2022). Kajian Penyisihan Amonia dalam Pengolahan Air Minum Konvensional. Jurnal Teknik ITS, 11(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v11i2.85611
Velasquez, J. R. (2011). The use of ammonia inhalants among athletes. Strength and Conditioning Journal, 33(2), 33–35. https://doi.org/10.1519/SSC.0b013e3181fd5c9b